Memerdekakan Ekonomi Tumbuh



LAJU pertumbuhan ekonomi nasional kuartal II 2016 menunjukkan angka menggembirakan. Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan realisasi pertumbuhan periode tersebut menggapai angka 5,18 persen, atau lebih tinggi dari perkiraan Bank Indonesia di angka 4,94 persen.

Pencapaian itu jelas merupakan buah kerja keras pemerintah, terutama Instruksi Presiden Joko Widodo untuk mempercepat belanja pemerintah sejak akhir 2015 lalu. Presiden bahkan menggedor kepala daerah untuk melaksanakan kegiatan pemerintahan sesegera mungkin.

Percepatan dalam menggunakan anggaran itu menempatkan pemerintah sebagai lokomotif perekonomian. Lelang dini gegas dilakukan dalam pembangunan infrastruktur. Berbagai proyek infrastruktur bergerak sejak awal tahun. Jumlah uang beredar meningkat, roda perekonomian pun berputar cepat.

Tingginya pertumbuhan ekonomi nasional selain disebabkan tingginya belanja pemerintah, juga ditopang perekonomian Sumatera dan Jawa. Pemulihan harga komoditas CPO, batu bara, dan karet mendorong perekonomian Sumatera bergerak dari kisaran 3 persen menjadi 4 persen.

Peran Sumatera sebagai motor perekonomian nasional juga tecermin dari pertumbuhan ekonomi Lampung yang berhasil menapaki angka 4,33 persen. Bank Indonesia Perwakilan Provinsi Lampung menyatakan pertumbuhan ekonomi di Sai Bumi Ruwa Jurai merupakan tergegas dari daerah lain se-Sumatera.

Pesatnya kegiatan ekonomi Provinsi Lampung triwulan II 2016 terutama terdorong peningkatan kinerja konsumsi rumah tangga dan investasi. Meningkatnya investasi sejalan dengan akselerasi beberapa proyek pembangunan infrastruktur pemerintah daerah maupun swasta di Lampung.

Hal itu antara lain pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Mini Gas (PLTMG) Sutami dan Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Ulubelu Unit 3 dan 4. Pembangunan tol trans-Sumatera, perluasan Bandara Radin Inten II, serta pembangunan dan rehabilitasi dermaga Pelabuhan Bakauheni.

Namun, mengandalkan gerak pembangunan pada belanja pemerintah, terutama sektor infrastruktur, tidak selalu menjadi langkah bijak. Terlebih di APBN Perubahan, Pemerintah Pusat melakukan penyesuaian anggaran dengan melakukan pemangkasan anggaran dana transfer daerah.

Pada perayaan HUT ke-42 Lampung Post pada 10 Agustus 2016 lalu, Gubernur Lampung M Ridho Ficardo menyatakan Pemerintah Pusat kembali memangkas anggaran untuk Provinsi Lampung hingga Rp240 miliar. Tak dapat dimungkiri beberapa proyek strategis terkena imbas dan dipastikan melambat.

Lebih dari 10 juta rakyat Lampung berharap Gubernur termuda itu mampu menjawab tantangan tersebut dengan tetap menjaga konsumsi rumah tangga sejalan dengan inflasi serta investasi. Berbagai proyek yang bertalian erat dengan pelayanan dan kepentingan masyarakat luas harus diutamakan.

Juga menjadi pekerjaan rumah seluruh pemerintah daerah di provinsi ini menjaga perekonomian tetap tumbuh pesat. Pemerataan pendapatan dan daya beli masyarakat harus diperhatikan sehingga di HUT ke-71 kemerdekaan bangsa ini, pertumbuhan itu menjadi lebih bermakna, terutama bagi si miskin. n

sumber :https://goo.gl/3X6VLz
Previous
Next Post »
0 Komentar