Kampus Darurat Narkoba

DALAM catatan sejarah bangsa ini, pemuda dan mahasiswa punya nama besar. Berbagai peristiwa penting di Republik ini tidak lepas dari andil pemuda dan mahasiswa. Di pundak merekalah nasib dan masa depan bangsa ini ditambatkan.

Revolusi 17 Agustus 1945 adalah buah sikap revolusioner para pemuda kala itu. Begitu juga dengan peristiwa runtuhnya Orde Lama pada 1966, serta lahirnya Orde Reformasi 1998 adalah contoh tak terbantahkan peran mahasiswa dan pemuda Indonesia.

Karena itulah kita menyayangkan, bahkan sangat menyayangkan, atas tertangkapnya tujuh pemuda di Universitas Lampung (Unila), Jumat (19/8/2016), oleh Kepolisian Daerah (Polda) Lampung, dua hari setelah bangsa ini merayakan dirgahayunya yang ke-71.

Enam di antaranya merupakan mahasiswa, yakni Alvin Qomarudin (22), M Iqbal Yunanda (22), Panji Bangkit (22), Ali Sujatmiko (20), Ricard Hero (23), dan Rahman Ramadhon (22). Sedangkan satu lainnya merupakan juru parkir, yakni M Razin.

Publik Lampung makin tercengang manakala keenam mahasiswa kedapatan membawa ganja 1 kg itu diduga merupakan bandar barang haram tersebut. Hal itu diketahui berdasar pada hasil penyidikan Direktorat Reserse Narkoba Polda Lampung.

Badan Narkotika Nasional (BNN) pada 2011 lalu menyatakan jumlah korban narkoba di kalangan pelajar dan mahasiswa di Indonesia mencapai 22 persen. Diperkirakan saat ini jumlah tersebut telah bertambah pesat mengingat tren pengguna narkotika.

Fenomena tersebut telah lama menjadi pengetahuan publik. Namun, mendapati mahasiswa menjadi bandar barang haram di lingkungan kampus, beroperasi di tempat terbuka, terang benderang pula, benar-benar sinyal kuat lingkungan kampus darurat narkoba.

Tidak hanya Universitas Lampung, seluruh kampus di Sai Bumi Ruwa Jurai patut menyikapi serius peredaran narkoba yang telah meranggas ruang intelektual kampus. Apa jadinya masa depan bangsa ini jika pemuda bahkan mahasiswanya pemakai narkoba.

Faktanya saat ini, 70 persen usia produktif di Indonesia ditengarai sudah tak bersih narkoba. Hal itu tentu amat berpengaruh pada produktivitas serta daya saing bangsa saat ini dan masa-masa mendatang.

Patut dipertimbangkan kembali melakukan tes urine tidak hanya bagi calon mahasiswa baru, tetapi juga bagi mahasiswa aktif, juga calon sarjana kampus. Jangan sampai jebolan kampus di negeri ini justru para bandar narkoba kelas intelek. n

Sumber : https://goo.gl/3QBzPT
Previous
Next Post »
0 Komentar